Terapi Ling-Shen-Yao Untuk Keluhan Kista
Bebas Dari Kista Rahim dan Memiliki Keturunan
“Dua kali keguguran akibat kista yang bersarang di dalam Rahim, Saya sempat divonis tidak akan bisa punya anak, bahkan Saya diharuskan operasi pengangkatan Rahim,” kata Evie.
“Pasca keguguran pertama Oktober 2007, lewat USG saat kontrol, sebenarnya dokter sudah melihat ada benjolan kecil ukuran 2 cm di rahim Saya. Namun dokter tidak bisa memastikan itu kista, malah disangka sel telur, makanya dibiarkan saja. Setelah itu lama tidak kunjung hamil, dokter mengharuskan Saya minum obad penyubur. Tak hamil juga, lalu dokter melanjutkan dengan suntik inseminasi sebanyak 12 kali. Awal 2009 Saya hamil lagi. Namun, sebagaimana kehamilan pertama, usia kandungan 3 bulan Saya kembali mengalami keguguran untuk kedua kalinya. Saat itulah dokter melakukan pemeriksaan lebih teliti, diantaranya dengan USG, terlihat 4 butir kista di Rahim Saya, berjejer ukuran 7 Cm. Saat itulah dokter memastikan bahwa Saya tidak akan bisa punya anak selama kista itu masih bersarang di rahim,” kata Evi.
“Solusi dari dokter, Saya harus segera menjalani operasi pembuangan kista di rahim tersebut, karena dikhawatirkan ganas, sebab jumlahnya sudah termasuk banyak, yakni empat. Saya coba periksa ke dokter lain, malah dokter ini menyarankan Saya melakukan operasi pengangkatan rahim, agar penyakit tersebut tidak menjalar ke bagian lain. Artinya harapan Saya punya anak bakal pupus. Untunglah, saat kebingungan itu, sekitar bulan juni 2009, kakak Saya, menyarankan untuk minum obad herbal Ling-Shen-Yao, dimana istrinya juga minum obad tersebut dan berhasil sembuh dari penyakit yang sama. Lalu Saya coba minum Ling-Shen-Yao,” lanjut Evie.
“Saat Menstruasi bulan kelima setelah minum Ling-Shen-Yao, keluar gumpalan daging menyerupai hati ayam disertai serpihan-serpihan kecil lainnya. Setelah itulah terasa nyaman di rahim, tidak ada rasa sakit dan denyutan-denyutan kecil lainnya. Barangkali yang keluar itu adalah kista yang selama ini bersarang di rahim Saya. Lalu aku periksakan ke dokter, lewat USG tampak Rahim Saya sudah bersih, tak ada benjolan lagi. Saya lega, senang sekali. Lebih bahagia lagi, akhir Desember 2009 Saya hamil untuk ketiga kalinya dan melahirkan anak pertama 14 Agustus 2010. Kini Saya tengah hamil anak kedua, usia kandungan 8 bulan. Semua berjalan normal, sebagaimana kehamilan pertama, tanpa hambatan apapun,” kata Evie.
Terapi Ling-Shen-Yao Untuk Keluhan Miom
“Terbebas dari Mioma Rahim”
Bermula dari rasa sakit yang luar biasa di kandungan, setelah di USG, ternyata Afi mengidap mioma sejenis tumor yang tumbuh di dalam rahim. “Mulanya hanya berukuran 0,65 cm. Kala itu dokter mengatakan tidak apa-apa, karena masih kecil. Namun waktu berjalan terus, rasa sakitnya tak reda juga, malah cenderung makin parah meski telah diberi berbagai macam obad. Akhir tahun 2001 saya cek lagi ke dokter, ternyata ukurannya membesar menjadi 2,75 cm. Saat itulah saya mulai panik. Karena begitu banyak saya dengar, pengidap penyakit ini yang berakhir dengan kematian,” kata Afi.
Dengan mioma rahim ukuran 2,75 cm itu, dokter mengharuskan segera operasi, untuk menghindari akibat yang lebih fatal, sebab perkembangannya yang begitu pesat. “Mendengar kata operasi, saya langsung gemetar dan lemas. Sesuatu yang menakutkan buat saya selama ini, karena begitu banyak pengidap penyakit tertentu, malah makin parah setelah dioperasi. Apalagi yang dioperasi itu rahim. Sedangkan rahim adalah kebanggaan seorang wanita. Karena itulah saya sengaja mengulur-ulur waktu untuk mencari alternative pengobadan lain, selain operasi,” kata Afi.
Makin hari kondisinya makin parah. “Selain gelisah, tidak bisa tidur, aktivitas saya pun terganggu, karena rasa sakitnya yang makin hari makin menyiksa. Sakit sekali, lebih sakit dari orang melahirkan. Beruntung, saat panik itulah saya baca lewat sebuah media wanita, tentang obad yang sekarang bernama Ling-Shen-Yao. obad tersebut saya beli awal September 2001,” kata Afi.
Diakui AFi, tiga hari setelah minum air obad Ling-Shen-Yao ini, langsung ada perubahan. “Yang jelas rasa sakitnya mulai mereda. Pendarahan dari rahim pun mulai berkurang. Dalam waktu sebulan, rasa sakitnya berkurang dan pendarahannya pun berhenti. Minum obadnya terus saya lanjutkan. Dua bulan kemudian cek up, dinyatakan dokter, ukuran miomanya berkurang menjadi 1 cm. Saat itulah keyakinan saya makin tinggi, bisa sembuh dengan obad ini,” kata Afi.
Sejak Desember 2001, diakui Afi, tak ada keluhan lagi dengan fisiknya, apalagi menyangkut mioma yang pernah ia idap. Bahkan, saya rasakan stamina fisik saya makin prima sejak minum Ling-Shen-Yao. “Januari 2002 saya cek up, hasilnya, dinyatakan rahim saya telah bersih. Sebulan kemudian, saya cek up lagi di Singapura. Kedua rumah sakit internasional itupun menyatakan, rahim saya telah bersih dari mioma,” Tutup Afi.
Terapi Ling-Shen-Yao Untuk Keluhan Kanker
“Terbebas dari Kanker Payudara”
Saat merayakan tahun baru 2001, tiba-tiba Netty merasakan denyutan di payudara kirinya. Semula ia pikir itu denyutan biasa. Makin hari, denyutan itu semakin menimbulkan rasa sakit. Ketika dia periksa ke dokter, dinyatakan hanya kelenjar biasa. Namun sebulan kemudian, denyutan itu kian meradang.
Diberi obad, namun rasa sakitnya tak hilang juga. Bahkan, selain rasa sakit tersebut mulai menjalar ke punggung dan lengan kiri, kaki kirinya pun mulai bengkak, lebam seperti orang mengidap sakit beri-beri. “Besar sekali, betis saya ukurannya hampir sama dengan ukuran paha,” kata Netty.
Kian hari kian menyiksa. Tidak berselera makan, suhu badannya tinggi dan jantungnya pun berdebar-debar. Menyadari kondisinya yang kian memburuk itu, bersama suaminya, pertengahan tahun 2001, Netty berobad ke Pekanbaru. Diagnosanya saat itu kanker payudara. Berdasarkan hasil pemeriksaan yang dilakukan, dokter mengharuskan segera operasi pengangkatan benjolan di payudara tersebut. “Untuk operasi, terus terang saya takut, karena banyak kejadian, setelah operasi, kankernya malah lebih ganas,” kata Netty.
Netty memutuskan tidak jadi dioperasi. Sejak itulah ia melakukan berbagai pengobadan hingga ke Singapura namun belum juga membuahkan hasil. Siang malam Netty meradang menahan sakit. Selain bobot tubuhnya turun karena tidak berselera makan, rambutnya pun mulai rontok, karena sakit kepala yang berkepanjangan. Berbagai pengobadan alternatif juga telah dia upayakan, juga tidak membuahkan hasil. Malahan, rasa sakit yang sebelumnya cuma menyerang bagian kiri, telah menjalar ke bagian kanan.
“Di payudara kanan saya pun telah tumbuh pula benjolan baru. Rasa sakitnya pun menjalar ke punggung belakang, lengan hingga ke kaki. Kedua kaki saya pun akhirnya bengkak pula. Saat itulah, saya benar-benar membayangkan tidak akan berumur panjang,” kata Netty.
Pada masa-masa puncak menahan sakit itulah anak keduanya, membaca artikel tentang Ling-Shen-Yao di sebuah tabloid wanita. ”Langsung saya coba. Alhamdulillah, hanya dalam waktu tiga hari, langsung ada perubahan terhadap fisik saya. Rasa sakitnya mulai berkurang. Pikiran mulai tenang, makan mulai mau dan saya pun tidak gelisah lagi. Khasiat nyata makin terasa, setelah dua minggu. Selain bengkak di kedua kaki sudah menyusut, sakit kepala pun hilang. Suhu badan tidak tinggi lagi, bahkan jantung saya pun tidak berdebar-debar lagi. Sejak itulah, kian waktu saya rasakan tubuh saya kian sehat. Percaya diri saya pun pulih kembali,” kata Netty.
Walau baru enam bulan ia mengkonsumsi Ling-Shen-Yao, dia merasakan badannya sudah benar-benar sehat, terbukti benjolan di kedua payudaranya sudah mengecil. Netty tetap terus mengkonsumsi serbuk tersebut. ”Makin lama, benjolannya makin kecil dan akhirnya hilang sama sekali. Terakhir awal Januari 2003 lalu, saya kontrol ke Malaysia. Dokter yang memeriksa saya memastikan, bahwa tidak ada kanker lagi di kedua payudara saya, bahkan seluruh tubuh saya pun dia pastikan bebas dari kanker. Saya bersyukur Alhamdulillah, atas kesembuhan itu,” kata Netty.
Terapi Ling-Shen-Yao Untuk Keluhan Tumor
“Pulih dari Tumor Rahim dan Tumor Payudara Berkat Serbuk Ling-Shen-Yao”
Diawali dengan menstruasi yang tidak teratur, akhir 2002 Rosna mengalami pendarahan yang hebat yang sulit berhenti. “Normalnya menstruasi itu kan sebulan sekali. Namun kala itu hampir sebulan penuh pendarahan saya tidak berhenti dan banyak. Februari 2003 saya ke dokter dengan kondisi yang mulai lemah. Setelah di USG, ternyata di rahim saya ada tumor seukuran 3,5 cm. Diberi obad oleh dokter, tak ada perubahan juga. Makin hari kondisi saya makin lemah, sakitnya makin menyiksa, muka pucat, pandangan berkunang-kunang dan kalau berjalan sempoyongan. Sejak saat itulah saya rutin berobad kedokter ahli kandungan. Lebih mengejutkan lagi, dalam waktu dua bulan perkembangan tumornya begitu cepat, mencapai ukuran 5,7 cm. Sejak itulah saya makin shock. Suami dan anak-anak juga para kerabat mulai mengkhawatirkan saya tidak akan berumur panjang akibat penyakit tersebut. Saya pun sempat membayangkan itu,” kata Rosna.
“Dokter sebenarnya mengharuskan saya menjalani operasi. Namun saya tidak mau, takut terjadi hal-hal yang lebih buruk pada diri saya, karena terus terang saya takut menghadapi operasi. Untunglah para kerabat begitu bersimpati kepada saya, berupaya mencarikan obad untuk kesembuhan saya. Dalam kondisi yang sudah parah, dimana saya sudah terkapar tak berdaya di tempat tidur, terkadang menggigil kedinginan, terkadang malah kepanasan dan berbagai siksaan lainnya. Pokoknya saya sudah pasrah. Namun dalam kepasrahan itulah, April 2003 seorang kerabat membawakan saya obad Herbal Ling-Shen-Yao. Baru seminggu minum obad tersebut, terjadi perubahan drastis dalam diri saya. Badan rasanya lebih enak, pikiran mulai tenang, mulai bisa tidur nyenyak dan selera makan pun membaik. Sejak itu lah saya konsumsi terus Ling-Shen-Yao dan menghentikan obad-obadan lain,” lanjut Rosna.
Dari pembuangan lewat air seni, keluar kotoran seperti lender dan serpihan daging. Saya rasa, itulah tumor yang selama ini bersarang di rahim saya. Makin lama makin membaik. Seiring itu, benjolan di payudara seukuran bola bekel yang dideteksi dokter adalah kanker, tanpa disadari juga menyusut. Makin lama makin hilang, dan lenyap sama sekali,” kata Rosna.
Dalam waktu tiga bulan saya rasakan, sepertinya saya hidup kembali dari kematian. Tubuh saya telah prima sebagaimana semula dan saya pun bisa beraktivitas kembali sebagaimana sebelumnya. Untuk membuktikan kesembuhan tersebut, saya periksakan diri ke rumah sakit dan dokter semula. Ternyata tumor di rahim saya sudah sembuh tanpa operasi. Begitupun benjolan di payudara saya juga lenyap seiring itu. Penasaran dengan pemeriksaan tersebut, saya menghadiri wisuda sarjana anak saya di Jakarta, saya periksakan diri ke rumah sakit yang lebih besar dengan peralatan yang lebih canggih. Hasilnya juga menyatakan, bahwa saya tidak mengidap tumor. Baik rahim maupun payudara saya bebas dari tumor,” kata Rosna.
Terapi Ling-Shen-Yao Untuk Keluhan Endometriosis
Endometriosis (Penebalan Dinding Rahim) Luruh secara Alami dengan Ling-Shen-Yao
Dokter dari Pusat Medis Atlanta Amerika menyatakan dalam sebuah kutipan bahwa ternyata wanita lebih rentan terserang penyakit dibandingkan pria, baik ringan atau pun kronis. Faktor pengaruh hormonal, sifat fisik, dan reaksi tubuh pada wanita ternyata membawa kaum hawa 50% lebih rentan pada penyakit.
Terbukti dari kasus empirik, menyebutkan bahwa Kanker Payudara, Kanker Serviks, Miom, dan segala penyakit yang berkaitan dengan organ kewanitaan terus menunjukan peningkatan angka penderita dari tahun ke tahun. Terlebih pada era modern, radikal bebas, asupan makanan kurang sehat, serta gaya hidup modern lewat rokok atau alkohol semakin mendekatkan wanita terhadap berbagai penyakit ini.
Satu lagi penyakit yang belum begitu popular namun mulai menjamakan angka penderita adalah Endometriosis. Endometriosis adalah gejala penebalan dinding Rahim yang akhirnya mengganggu siklus haid, kadar hormon, dan bahkan bisa sampai menyebabkan kemandulan. Kedokteran dunia sendiri sudah meneliti jenis penyakit ini, namun belum ada analisis pasti mengenai faktor penyebab terjadinya Endometriosis.
Dini seorang karyawati swasta di Bandung adalah salah seorang yang memiliki pengalaman berkutat dengan penyakit ini hingga hampir 1,5 tahun. Mulanya Ia tidak pernah mengidap gannguan penyakit, terlebih yang berkaitan dengan organ reproduksi. Siklus haidnya selalu lancar, hingga akhirnya di akhir 2014, ia mengidap Endometriosis.
Kisahnya bermula pada tanggal 23 Oktober 2014, ia mengalami diare hebat selama 3 hari, sampai mengalami dehidrasi dengan penurunan berat badan cukup drastis, badan lemas dan kepala pusing. Sampai akhirnya ia harus ditangani dokter dengan diinfus dan diberi obad untuk menuntaskan diare tersebut.
Entah ada hubungannya dengan gangguan yang kemudian ia alami atau tidak, sejak saat itu, ia tidak mendapatkan menstruasi yang seharusnya datang pada akhir Oktober 2014. Rasa tidak enak di perut, begah, emosi tidak stabil, nafsu makan meningkat dan gejala PMS (Pre Menstruation Syndrome) lainnya ia rasakan. Hal tersebut menyebabkan peningkatan berat badan yang cukup signifikan.
Gangguan tersebut membuatnya cemas maka pada tanggal 10 November 2014 ia memeriksakan diri ke dokter kandungan, dan dokter menyatakan ia mengalami gangguan hormon (tidak stabil) dan ada penebalan dinding rahim (endometriosis) 5 cm. Dokter memberikan resep obad untuk menstabilkan hormon.
Resep tidak serta merta ia tebus, ia memilih mencari informasi tentang obad tersebut terlebih dahulu dengan bertanya kepada teman yang faham mengenai obad juga melalui browsing di internet. Ia pun mendapatkan informasi efek samping obad tersebut yang mana salah satunya dapat memicu kanker payudara. Hal ini membuat ia takut dan memutuskan untuk mencari pengobadan alternatif yang lebih aman.
Dalam satu kesempatan Ia menyampaikan keluhan tersebut kepada atasannya di kantor. Dan ia pun mendapatkan rekomendasi untuk mengkonsumsi obad Herbal Ling-Shen-Yao. obad herbal yang sudah membantu mengatasi berbagai penyakit di organ reproduksi kewanitaan mulai dari Kanker, Kista, Mioma dan lain sebagainya.
“Kurang dari satu minggu mengkonsumsi Ling-Shen-Yao, saya merasakan perut melilit namun rasa sakit tersebut berangsur hilang bersamaan dengan keluarnya BAB. saya teruskan mengkonsumsi Ling-Shen-Yao. Kurang lebih 20 hari kemudian, menstruasi keluar. Alhamdulillah saya senang karena rasa begahnya berkurang seiring keluarnya darah haid. Setelah itu saya tidak mengkonsumsi Ling-Shen-Yao lagi karena saya pikir gangguan yang dialami sudah teratasi”, papar Dini.
Lewat dari tujuh hari siklus normal yang biasanya ia dapat, darah masih saja keluar dengan volume yang sangat banyak setiap harinya. Awalnya ia pikir hal tersebut wajar karena darah tersebut merupakan darah yang tertahan karena haid yang tidak keluar. Namun lama kelamaan darah yang keluar makin banyak, berwarna merah segar sampai merah kehitaman disertai bentuk gumpalan dan serpihan. Lama kelamaan mulai terasa sakit di daerah pinggang, pinggul, pangkal paha lemas dan sedikit kram.
Mengalami pendarahan yang cukup banyak dan rasa sakit yang mulai mengganggu maka ia kembali mengkonsumi Ling-Shen-Yao yang beberapa waktu sempat terputus. Malam sebelum tidur ia konsumsi obad tersebut, keesokan harinya, rasa sakit yang ia alami hilang, meskipun pendarahan masih terjadi tapi keluhan yang sebelumnya ia alami seperti diredam oleh obad tersebut sehingga tubuhnya tetap fit sehingga dapat beraktivitas seperti biasa.
Pada tanggal 5 Januari 2015, ia memeriksan diri kembali ke dokter untuk konsultasi pendarahan yang ia alami hampir satu bulan lamanya. obad Penghenti pendarahan dan penambah darah ia konsumsi berdampingan dengan Ling-Shen-Yao. Tanggal 17 Januari 2015, pendarahan pun dapat dihentikan.
Sejak saat itu, siklus haid belum kembali normal karena mengatasi gangguan hormon memerlukan waktu yang cukup lama. Namun pada saat kontrol rutin ke dokter bulan Juli 2015, hasil USG menunjukkan penebalan dinding rahim berkurang signifikan, yaitu tinggal 7 mm. Terakhir diperiksa Bulan Oktober 2015, dokter menyatakan rahimnya sudah bersih, karena sudah tidak tampak penebalan lagi. “Syukur Alhamdulillah saya dinyatakan terbebas dari Endometriosis,” jelas Dini, bahagia.
Hingga kini, Endometriosis belum diketahui sebabnya. Kesimpulan sementara menyebutkan bahwa asupan bahan makan yang kaya akan zat sintetis, radikal bebas pada lingkungan, serta pola hidup modern yang kurang sehat ditenggarai menjadi faktor dominan munculnya penyakit ini. Bagi para wanita, ada beberapa gejala yang patut diwaspadai pada fase awal kemunculan Ednometriosis yaitu nyeri saat haid, pinggang sakit saat duduk, panggul akan sering terasa nyeri, nyeri pada anus saat buang air besar, limpahan darah saat masa haid, penebalan vagina, sakit saat berhubungan intim, dan sakit perut seperti maag.