“Terbebas dari Ambeien Dalam” Santi

Sejak awal, Santi, tidak pernah membayangkan, kalau suatu saat dia akan mengalami susah buang air besar sebagaimana yang dia idap hampir dua tahun lamanya. Gejala awal, diakui tanpa sebab yang jelas. “Yang pasti, awal sakit di bagian bawah perut kiri dan kanan. Semula, saya pikir itu cuma sakit biasa, karena memang sering saya alami demikian. Setelah diolesi obat gosok langsung sembuh. Namun, waktu itu sakitnya terus menerus. Makin hari, saya sadari, ternyata saya tidak buang air besar hampir seminggu lamanya. Saya paksakan, tidak keluar juga. Hari ke delapan bisa buang air besar, tapi sangat sedikit,” kata Santi.

ambein parah
Makin lama, makin menyiksa. Santi yang sejak kecil selalu buang air besar teratur sebagaimana umumnya orang, yakni pagi hari, kala itu rata-rata baru bisa buang air besar seminggu sekali. Itu pun dengan jumlah yang sangat sedikit. Bahkan sering hingga 2 minggu dia tidak pernah buang air besar sama sekali. Menyadari itu, Santi memeriksakan diri ke dokter ahli penyakit dalam di Manado. Dokter itu menyatakan, bahwa Santi mengidap Ambeien Dalam yang benjolannya cukup besar, sehingga menutup saluran pembuangan ‘air besar’. Santi dianjurkan banyak makan buah-buahan dan meminum obat yang dia berikan.

“Selama 6 bulan saya bolak balik ke dokter tersebut, tidak membuahkan hasil yang berarti. Saya tetap susah buang air besar. Hingga akhirnya beralih ke dokter ahli kanker, karena saya curiga, siapa tahu benjolan tersebut adalah kanker atau tumor. “Saat akan dilakukan pemeriksaan lebih teliti dengan memasukan alat ke bagian tersebut, juga akan dilakukan foto roentgen, terus terang saya risih dan malu. Karena dokter dan tim lainnya yang menangani saya, adalah laki-laki semua. Akhirnya tidak jadi dilakukan pemeriksaan medis lebih detail menyangkut penyakit saya,” jelas Santi.

Sejak itu, dia makin tersiksa. Bagian bawah perutnya kebas seperti mati rasa. Selain begah, perutnya pun sedikit buncit dari biasanya. Makin lama makin mengganggu fungsi tubuhnya yang lain. Diantaranya sering sesak nafas, mudah lelah, sering berkeringat dingin dan jantung pun sering berdebar-debar. Makin lama dia rasakan fisiknya makin lemah. Padahal berbagai pengobatan telah dia tempuh, termasuk secara tradisional. “Akhirnya saya benar-benar mulai bosan berobat. Karena tak kunjung sembuh juga. Saat itulah, saya mulai berfikir untuk berobat ke Singapura. Namun, saat bersiap-siap terbang ke negeri tetangga itu, saya membaca lewat sebuah majalah tentang Obat Herbal Ling Shen Yao,” kata Santi.

“Hasilnya, sangat mengejutkan. Baru dua hari minum air rebusan atau godogan Serbuk Ling Shen Yao, bagian bawah perut saya yang tadinya begah, keras dan bengkak, langsung lembek. Pagi bangun tidur perut saya melilit ingin buang air besar. Itulah pertama kali saya bisa buang air besar yang cukup banyak. Bentuknya hitam dan keras bergumpal-gumpal. Tak lama kemudian, terasa ingin buang air besar lagi.

Demikian pada hari itu, saya buang air besar berulang-ulang. Sejak itulah saya intensifkan minum serbuk Ling Shen yao, hingga tiga bulan kemudian, saya rasakan, saya benar-benar sudah sembuh total dari penyakit “Ambeien Dalam” yang saya idap hampir dua tahun lamanya. Kini, selain tidak ada keluhan lagi di perut, buang air besar lancar dan teratur, badan saya pun rasanya sehat, segar bugar sepanjang hari,” kata Santi, bahagia.

Bila Anda atau keluarga ada yang menderita Ambein parah, segera konsumsi Ling Shen Yao agar tidak makin parah sakitnya dan bisa sembuh total seperti kisah Santi diatas.