Sekarang, kita bisa dengan mudah mengecek stok obat di Indonesia tanpa harus pergi ke apotek. Kementerian Kesehatan telah melakukan pembaruan pada laman web Farmaplus untuk memeriksa ketersediaan obat.

Kementerian Kesehatan Republik Indonesia (Kemenkes RI) telah merilis sebuah situs web bernama Farmaplus 2.0. Situs ini dapat diakses melalui https://farmaplus.kemkes.go.id/medicine. Farmaplus adalah layanan yang disediakan oleh Kemenkes RI untuk membantu masyarakat menemukan lokasi apotek yang menyediakan obat sesuai dengan kebutuhan mereka.

Website Farmaplus 2.0 telah dibuat sebagai sarana yang memudahkan masyarakat untuk mendapatkan informasi tentang ketersediaan dan harga obat di berbagai fasilitas pelayanan kesehatan dan apotek di Indonesia. Informasi ini disampaikan oleh Kementerian Kesehatan Republik Indonesia pada hari Rabu, tanggal 6 Desember 2023.

Menurut Kementerian Kesehatan RI, website Farmaplus 2.0 telah terhubung dengan SATUSEHAT.

Berikut ini adalah informasi tentang obat yang dapat ditemukan di Farmaplus 2.0.

1. Nama-nama obat.

2. Penjelasan tentang obat tersebut.

3. Penggunaan umum dari obat tersebut.

4. Bahan-bahan yang terkandung dalam obat tersebut.

5. Peringatan yang perlu diperhatikan sebelum mengonsumsi obat tersebut.

6. Efek samping yang mungkin timbul akibat penggunaan obat tersebut.

7. Harga dari obat tersebut.

8. Informasi tentang fasilitas kesehatan

Kementerian Kesehatan RI mengatakan bahwa kontak fasilitas kesehatan yang terdapat dalam informasi telah langsung terhubung dengan layanan pesan WhatsApp. Dengan begitu, masyarakat dapat segera menghubungi fasilitas kesehatan yang bersangkutan.

Menurut Setiaji, Staf Ahli Menteri Kesehatan Bidang Teknologi Kesehatan, selain melalui situs web https://farmaplus.kemkes.go.id/medicine, Farmaplus 2.0 juga bisa diakses melalui aplikasi SATUSEHAT Mobile dengan fitur ‘Cari Obat’.

Menurut Kementerian Kesehatan RI, masyarakat dapat mencari informasi tentang obat-obatan melalui website Farmaplus 2.0 atau aplikasi SATUSEHAT Mobile. Pencarian dapat dilakukan berdasarkan nama obat, bahan zat aktif, atau indikasi medis.

Menurut Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, alasan medis untuk mencari obat yang dapat dilacak adalah adanya penyakit seperti kanker, penyakit jantung, stroke, dan uronefrologi (penyakit urologi atau saluran kemih).

Selain itu, masyarakat juga diberikan kemampuan untuk mencari fasyankes dan apotek terdekat yang menyediakan obat berdasarkan provinsi dan kabupaten/kota.

Menurut Kementerian Kesehatan RI, saat ini ada sebanyak 2.688 jenis obat yang terdaftar di website Farmaplus 2.0 dengan merek atau nama dagangnya.

Perhatikan! Berikut adalah aturan penanggulangan Covid-19 pada masa endemi.

Harap waspada, Kementerian Kesehatan melaporkan adanya 6 kasus Mycoplasma Pneumonia di Indonesia.

Kementerian Kesehatan mengungkapkan faktor penyebab bertambahnya kasus cacar monyet.

Polusi udara yang sangat mengkhawatirkan, berikut ini adalah protokol kesehatan dari Kementerian Kesehatan.

Masker kain tidak efektif dalam melindungi dari polusi udara, berikut ini adalah alasan mengapa.

Berikut ini adalah 7 obat alami terampuh untuk sakit gigi, yang mudah ditemukan di rumah.

Keadaan kacau! Seorang calon dokter Indonesia mengaku diperas oleh dosen sebanyak ratusan juta.

Seorang dokter mengungkapkan usia rentan anak terkena Mycoplasma Pneumonia.

Wakil Menteri Kesehatan mengungkapkan masa depan industri kesehatan setelah pandemi.

Akibat depresiasi nilai rupiah, harga HP, tempe, dan mie instan dapat melonjak.

Indonesia menghadapi darurat obesitas dan diabetes, Kementerian Kesehatan melakukan tindakan ini.

Read Also:

- Nasib Kontrak BLACKPINK Masih Belum Jelas, Fans Menanti Kabar Terbaru
- 5 Bahan Utama Obat Kista Alami Dari Tumbuhan Ling Shen Yao
- Tren Naik, Kasus Covid-19 di RI Mengalami Peningkatan Saat Mendekati Masa Liburan Nataru
- Cara Menghilangkan Kista Yang Bikin Dokter Penasaran?
- Kementerian Kesehatan Minta Rakyat Disiplin Terapkan Prokes Menghadapi Peningkatan Kasus Covid-19 di RI