Endometriosis (Penebalan Dinding Rahim) Luruh secara Alami dengan Ling Shen Yao
Dokter dari Pusat Medis Atlanta Amerika menyatakan dalam sebuah kutipan bahwa ternyata wanita lebih rentan terserang penyakit dibandingkan pria, baik ringan atau pun kronis. Faktor pengaruh hormonal, sifat fisik, dan reaksi tubuh pada wanita ternyata membawa kaum hawa 50% lebih rentan pada penyakit.
Terbukti dari kasus empirik, menyebutkan bahwa Kanker Payudara, Kanker Serviks, Miom, dan segala penyakit yang berkaitan dengan organ kewanitaan terus menunjukan peningkatan angka penderita dari tahun ke tahun. Terlebih pada era modern, radikal bebas, asupan makanan kurang sehat, serta gaya hidup modern lewat rokok atau alkohol semakin mendekatkan wanita terhadap berbagai penyakit ini.
Satu lagi penyakit yang belum begitu popular namun mulai menjamakan angka penderita adalah Endometriosis. Endometriosis adalah gejala penebalan dinding Rahim yang akhirnya mengganggu siklus haid, kadar hormon, dan bahkan bisa sampai menyebabkan kemandulan. Kedokteran dunia sendiri sudah meneliti jenis penyakit ini, namun belum ada analisis pasti mengenai faktor penyebab terjadinya Endometriosis.
Dini seorang karyawati swasta di Bandung adalah salah seorang yang memiliki pengalaman berkutat dengan penyakit ini hingga hampir 1,5 tahun. Mulanya Ia tidak pernah mengidap gannguan penyakit, terlebih yang berkaitan dengan organ reproduksi. Siklus haidnya selalu lancar, hingga akhirnya di akhir 2014, ia mengidap Endometriosis.
Kisahnya bermula pada tanggal 23 Oktober 2014, ia mengalami diare hebat selama 3 hari, sampai mengalami dehidrasi dengan penurunan berat badan cukup drastis, badan lemas dan kepala pusing. Sampai akhirnya ia harus ditangani dokter dengan diinfus dan diberi obat untuk menuntaskan diare tersebut.
Entah ada hubungannya dengan gangguan yang kemudian ia alami atau tidak, sejak saat itu, ia tidak mendapatkan menstruasi yang seharusnya datang pada akhir Oktober 2014. Rasa tidak enak di perut, begah, emosi tidak stabil, nafsu makan meningkat dan gejala PMS (Pre Menstruation Syndrome) lainnya ia rasakan. Hal tersebut menyebabkan peningkatan berat badan yang cukup signifikan.
Gangguan tersebut membuatnya cemas maka pada tanggal 10 November 2014 ia memeriksakan diri ke dokter kandungan, dan dokter menyatakan ia mengalami gangguan hormon (tidak stabil) dan ada penebalan dinding rahim (endometriosis) 5 cm. Dokter memberikan resep obat untuk menstabilkan hormon.
Resep tidak serta merta ia tebus, ia memilih mencari informasi tentang obat tersebut terlebih dahulu dengan bertanya kepada teman yang faham mengenai obat juga melalui browsing di internet. Ia pun mendapatkan informasi efek samping obat tersebut yang mana salah satunya dapat memicu kanker payudara. Hal ini membuat ia takut dan memutuskan untuk mencari pengobatan alternatif yang lebih aman.
Dalam satu kesempatan Ia menyampaikan keluhan tersebut kepada atasannya di kantor. Dan ia pun mendapatkan rekomendasi untuk mengkonsumsi Obat Herbal Ling Shen Yao. Obat herbal yang sudah membantu mengatasi berbagai penyakit di organ reproduksi kewanitaan mulai dari Kanker, Kista, Mioma dan lain sebagainya.
“Kurang dari satu minggu mengkonsumsi Ling Shen Yao, saya merasakan perut melilit namun rasa sakit tersebut berangsur hilang bersamaan dengan keluarnya BAB. saya teruskan mengkonsumsi Ling Shen Yao. Kurang lebih 20 hari kemudian, menstruasi keluar. Alhamdulillah saya senang karena rasa begahnya berkurang seiring keluarnya darah haid. Setelah itu saya tidak mengkonsumsi Ling Shen Yao lagi karena saya pikir gangguan yang dialami sudah teratasi”, papar Dini.
Lewat dari tujuh hari siklus normal yang biasanya ia dapat, darah masih saja keluar dengan volume yang sangat banyak setiap harinya. Awalnya ia pikir hal tersebut wajar karena darah tersebut merupakan darah yang tertahan karena haid yang tidak keluar. Namun lama kelamaan darah yang keluar makin banyak, berwarna merah segar sampai merah kehitaman disertai bentuk gumpalan dan serpihan. Lama kelamaan mulai terasa sakit di daerah pinggang, pinggul, pangkal paha lemas dan sedikit kram.
Mengalami pendarahan yang cukup banyak dan rasa sakit yang mulai mengganggu maka ia kembali mengkonsumi Ling Shen Yao yang beberapa waktu sempat terputus. Malam sebelum tidur ia konsumsi obat tersebut, keesokan harinya, rasa sakit yang ia alami hilang, meskipun pendarahan masih terjadi tapi keluhan yang sebelumnya ia alami seperti diredam oleh obat tersebut sehingga tubuhnya tetap fit sehingga dapat beraktivitas seperti biasa.
Pada tanggal 5 Januari 2015, ia memeriksan diri kembali ke dokter untuk konsultasi pendarahan yang ia alami hampir satu bulan lamanya. Obat Penghenti pendarahan dan penambah darah ia konsumsi berdampingan dengan Ling Shen Yao. Tanggal 17 Januari 2015, pendarahan pun dapat dihentikan.
Sejak saat itu, siklus haid belum kembali normal karena mengatasi gangguan hormon memerlukan waktu yang cukup lama. Namun pada saat kontrol rutin ke dokter bulan Juli 2015, hasil USG menunjukkan penebalan dinding rahim berkurang signifikan, yaitu tinggal 7 mm. Terakhir diperiksa Bulan Oktober 2015, dokter menyatakan rahimnya sudah bersih, karena sudah tidak tampak penebalan lagi. “Syukur Alhamdulillah saya dinyatakan terbebas dari Endometriosis,” jelas Dini, bahagia.
Hingga kini, Endometriosis belum diketahui sebabnya. Kesimpulan sementara menyebutkan bahwa asupan bahan makan yang kaya akan zat sintetis, radikal bebas pada lingkungan, serta pola hidup modern yang kurang sehat ditenggarai menjadi faktor dominan munculnya penyakit ini. Bagi para wanita, ada beberapa gejala yang patut diwaspadai pada fase awal kemunculan Ednometriosis yaitu nyeri saat haid, pinggang sakit saat duduk, panggul akan sering terasa nyeri, nyeri pada anus saat buang air besar, limpahan darah saat masa haid, penebalan vagina, sakit saat berhubungan intim, dan sakit perut seperti maag.